Sahabat

..... adalah mereka yang:

1. Menyampaikan hal buruk/jelek tentang kita bukan untuk menyakiti, tapi untuk memperbaiki.
2. Nggak menganggap satu sama lain sebagai saingan, dalam hal apapun.
3. Make time. Selalu bela2in menyempatkan waktu meski di saat2 yang paling mustahil. Baik saat dibutuhkan, atau hanya karena rindu. Kenapa? Sesimpel... karena penting. Seperti para cowok yg bela2in begadang hanya utk nonton bola, meski capek habis kerja seharian dan besok mesti berangkat kerja lagi pagi2 buta. Tidak rasional, bahkan untuk spesies yg diklaim {dan mengaku sebagai} makhluk yg logis. Sekali lagi, kenapa? Ya sekali lagi, karena yg dibela2in itu....dianggap PENTING.
4. Selalu percaya. Prasangka buruk yang datang, nggak akan pernah dimenangkan. Karena rasa percaya, sahabatnya ngga akan mengkhianatinya.

There. Parameter sahabat dalam kamus gue.

Kalo cowok, gue punya stok sahabat banyak. Gals? Ga banyak dari kalian yang punya 4 poin di atas.

Kalau akhirnya ada perempuan2 yang berhasil gue labeli 'sahabat', itu berarti mereka makhluk langka yang super hebat. Treasure -what it is :) Dan gue nggak ingin kehilangan. Dengan cara apapun akan gue coba pertahankan, kecuali dia terus menerus membuktikan dirinya gak layak disebut sahabat.

Hei, kamu... *menyapa manja & mesra sambil toyor palelo penuh dendem* . Oke kemarin mungkin gue sempat berprasangka, tapi kamu sahabatku. Aku nggak akan menangin prasangka itu. Gue berharap {gak konsisten! mo puitis apa mo preman nih bahasanya!} kita bisa lurusin ini semua dan kembali mesra dan jambak2an lagi seperti biasa.

Lo sendiri bahkan mungkin ga sadar lo udah membuat gue sedih sekian lama ya?

Well, gue gak ingin melepas lo tanpa usaha mempertahankan lebih dulu. Karena lo termasuk harta karun itu. Ya, kalo diibaratin peti harta karun adalah peti persahabatan, maka lo ada di dalamnya, lo adalah peniti kecil karatan yang terbuat dari seng {kenapa? protes? ga suka pengibaratannya? terbuat dari apa emang maunyaaa??? dari emas permata gituuu?? kebagusan ah ;P }

Terbuat dari apa pun itu ga penting. You're still one of my treasure. Kalo lo menyadari bahwa isi postingan ini tentang elo...  silakan datengin gue, bawa nota dari kasir itu dan ambil buku "Terpesona di Sidratul Muntaha" ini. Yeah, ni buku berhasil gue temuin setelah maghrib2 tadi beres2 laci, dan dulu gue pernah janji mo pinjemin ke elo kan?

Hm, apa yg membuat gue sedih, nanti aja lah ya kita bahas berdua sambil candle light dinner dan slow dance di depan perapian. Yang jelas, 1 hal yang perlu kita sama2 inget, orang2 yang kita sayang berada pada posisi paling strategis untuk melukai hati kita. Kenapa? Karena kita peduli. Peduli pada apa yg dia perbuat, peduli pada apa yg dia pikirkan, peduli pada apa yang dia katakan. Sekecil dan seremeh apa pun itu.

Sejuta orang yang NGGAK gue sayang boleh aja kasih pendapat negatif ke gue tiap hari, dan gue akan dengan mudahnya bungkus kata2 mereka dan buang ke tong sampah tanpa merasa gatel2 sedikitpun. Sejuta orang yang NGGAK gue sayang juga bisa aja berkata2 manis tentang gue, dan pada akhirnya gue hanya akan mengucapkan terimakasih tanpa mesti terbang ke awang2.

Karena apa yang keluar dari mereka.... sorry to say, ga begitu penting buat gue.

Beda kalo itu datangnya dari orang2 yang gue care. {Yaaaahh ge-er dah loooo.....!!}

Tapi berdasarkan poin nomer 4 *ayok semuanya scroll up!* gue akan berusaha percaya bahwa lo ga bermaksud nyakitin gue, tapi gue berharap kita sama2 bisa membedakan antara rasa SANGAT nyaman, dengan rasa TERLALU nyaman dengan seseorang. Rasa yang terakhir itu, terkadang bisa jadi bumerang dalam sebuah hubungan :' /

Owkeh! Gue mo molor dulu, mo ngimpi mamam sushi. Aaaaahh... sushiiii.... besok bikin postingan tentang sushi aaahhh.....

little note________

Trimski buat Diah ya, postingan lo yang ini yang tanpa sengaja ngingetin gue untuk usaha keeping this friendship with her lho! Miss yu somat, Di, ayo kita maen bola lagi..... ^^

Related Posts by Categories

Widget by Hoctro | Jack Book