25 Jun 2013

Setelah waktu berlalu....

.

Sah-sah saja kalau kita (pada suatu masa) merasa sangat sayang sama seseorang -atau beberapa-. Sangat klop, sangat cocok, sangat sehati-sejiwa, sangat yakin bakal bersahabat dan kontakan selamanya walau apapun....

Sah sekali.

Sebagaimana yakinnya sepasang kekasih yang lagi di mabuk kepayang, mentertawakan pasangan2 yang sudah menikah lama tentang bagaimana mereka menjadi hambar. Mereka yakin luar biasa TIDAK MUNGKIN akan mengalami dan menjadi seperti itu. Mengira posisi mereka di ranah jatuh cinta ini abadi :)


Jatuh cinta itu terlalu dibesar-besarkan.

Pernikahan yang hari ini penuh pertengkaran keji
yang saling menyiksa,
dan yang kemudian berpisah dengan pahit
dan penuh kebencian,
hampir semuanya dimulai dengan jatuh cinta.

— Mario Teguh

Oh bukan, malam ini temanya bukan tentang pernikahan. Kutip dari Super Mario Bros di atas hanya sekadar penggambaran tentang gundah saya malam ini. Pernikahan saya syukurlah "bangun cinta" terus, surga dunia terus :) Jadi bukan itu.

Saya rindu sahabat-sahabat saya yang "hilang".

Mereka yang pada masanya lebih lekat dari kulit, lebih setia dari bayangan. Masa-masa itu adalah masa-masa jatuh cinta buat saya. Merasa yakin (dan sedikit bersumpah dalam hati) bahwa kelak waktu, perpisahan, kesibukan, keluarga kecil baru..... sebut saja apa.... tidak akan membuat kami renggang.

Janji adalah hal termudah di dunia. Dan orang yang sedang di mabuk cinta? Adalah orang2 yang termurah dalam menguntai janji. 

Dan apa hal termudah berikutnya setelah janji?

Ingkar.....

Entah saya. Atau mereka.

Ada 2 macam perpisahan abadi. Yang disadari dan yang tidak. Yang direnggut paksa dan yang dilepaskan perlahan.

Ketika sahabat kita wafat, kita sadar sepenuhnya bahwa kita tidak mungkin bertemu dengannya lagi. Dan karena kejadiannya tiba2, rasanya luar biasa sakit. Ada tanggal yang tertera sebagai waktu akhir pertemuan kita : tanggal kematiannya.

Kadang saat memori saya melanglang buana ke beberapa orang yang pernah begitu istimewa, dan hari ini sudah tidak berhubungan lagi dalam bentuk apapun, saya meraba2... kira2 tanggal-bulan-tahun berapakah yang menjadi waktu akhir saya bertemu dengannya dulu?

Tanggal dimana saya mengira hanya tanggal biasa saja. Tanpa curiga sedikit pun bahwa itu lah pusara akhir kami, tepi kebersamaan kami. Meski sesungguhnya masih sama2 hidup hingga hari ini, beribu2 hari kemudian, setelah waktu berlalu.... akhirnya tersadar, persimpangan tempat kami bertemu dan bercengkerama sekian saat dulu, ternyata sudah begitu jauh kami tinggalkan. 

*sigh* Titip rindu untuk kalian...

pic from here

.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

6 komentar:

Yanuar Catur mengatakan...

wah, kangen sahabat nih ya? semoga lekas ketemu lagi dehh

si kepik mengatakan...

kangen sama aku yak? wkwkwkwkw....
konon katanya:
friends are like stars
you may not see them every day,
but you know they are always there...

disadari ato nggak, kadang teman lama lebih indah ketika masih tersimpan di memori dibanding saat jumpa lagi... qeqeqeqe...

Anonim mengatakan...

exactly how I feel.
eks temen se-geng pas jaman kuliah abis nikah dan aku gak diundang.

de asmara mengatakan...

banget mas :,( mksh yaa..

de asmara mengatakan...

 bbrp sahabat lamaku malah kebalikannya, selalu bs terlihat, tp ga bs dijangkau lg. Aneh kan? Bnr jg sih, tmn lama kdg lbh indah dlm memori aja, aq sering ngerasain itu. Berarti bukan sahabat dong ya kl cuma indah utk wkt trtntu, bukan spnjang masa

de asmara mengatakan...

jgn sedih tyk, mungkin jatah undangannya cuma dikit hihi... Biasanya ortu pngantin dpt jatah jumlah undangan paling banyak n pngantin malah kudu ngalah >.<

Posting Komentar