15 Des 2008

It's a brand new Bibik


Sungguh nggak enak memecat orang. Dan gue nggak pernah nyangka akan berada pada posisi itu, berhubung jabatan gue toh nggak pernah sampai taraf bos di kantor. Lupa kalau di rumah gue sekarang sudah menggunakan jasa seseorang untuk bantu2 beresin rumah. Yah, meski pun gue pribadi nggak suka menyebut diri gue 'majikan', tapi kenyataannya memang gue berada di posisi itu. Yang artinya, gue memiliki otoritas untuk memberi tugas, mengarahkan, dan tentunya... memecat :(

Lucu sebenarnya, hak2 lain seperti memberi tugas dan mengarahkan, hampir nggak bisa gue rasakan selama memekerjakan dia. Soalnya, si mbak yang satu ini lumayan menggemaskan sifatnya >_<>nggak suka kalo disuruh2. Busyeeett...!! Kalo gitu kenapa nggak ngelamar lowongan laen aja mbak, jadi direktur mungkin? Dan alesannya tuh ternyata karena dia sebel, temen2nya sukses semua. Ada yang jadi pengacara, ada yang jadi PNS, dll, cuma dia doang yg jadi PRT. Lah.....salah gue...??? Padahal, didikan keluarga gue tuh kita nggak boleh maen asal suruh sama PRT. Kalo nggak bener2 terpaksa dan darurat, usahakan kerjain sendiri, jangan nambah beban kerja di luar job desc. Bahkan kalo perlu kerjaan dia kita ringankan. Trus kalo pun mesti minta tolong, harus pake tata krama, penuh penghargaan terhadap sesama manusia. Jangan pernah anggap mereka seperti pembantu, tapi lebih seperti saudara sendiri. Dan buah dari pendidikan yang luhur ini adalah...... para pembantu yang ngelunjak! HOREEEEE!!! :( Tiap kali si mbak lagi kumat kurang ajarnya, duuhh, pengenn rasanya mecat dia di tempat saat itu juga!! Tapi yang bisa gue lakukan pada akhirnyaaa...cuma narik napas dalam2, berharap kesabaran gue dipanjangkan.

Berdasarkan itulah, maka, diputuskan dengan suara bulat lat lat (dengan responden terdiri dari: hati gue, pikiran gue, napsu gue, dan sisi gelap dari diri gue) bahwa mbakyu yang menggemaskan ini dengan segala rasa hormat, harus diberhentikan secara sangat terhormat. Tapi........oh-oh..... ternyata nggak semudah yang dibayangkan.... gue spe
cchless saat harus memilih kata2, dan memandang matanya yang menatap nampak berusaha terlihat biasa. Tuhan, sesungguhnya gue nggak sampai hati memutus tali rezeki manusia di hadapan gue ini, tapi gimana? PRT yang baru sudah dikirim dari Martapura, PRT yang bisa nginep dan semoga makin memudahkan gue dalam beraktivitas, bukannya malah bikin makin pusing.

Mbaaak...mbaak.... seandainya aja sifatmu nggak selucu ituu... sudah lama mbak yang aku pinang untuk jadi PRT yang nginep di rumah. Yaahh, apa mau
dikata, diri kita sendiri juga yang menentukan nasib kita.

Semoga bibik yang baru ini
lebih tau diri, bisa saling menghargai, tulus, dan nggak perhitungan dalam bekerja. Semoga gue panjang jodoh sama beliau, amin... *kaya doa buat rumahtangga giniii gueh*

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

0 komentar:

Posting Komentar