Kenapa ‘Kalum’? Jawaban sederhananya karena gue jatuh cinta sama bagaimana nama itu terdengar saat diucapkan….”Kalum…”.
Gue cinta sama nama yang mengandung huruf ‘U’, terutama kalau huruf itu terletak di suku kata terakhir. Terdengar keren, unik, dan lebih Asia.
Begitu tau arti dari nama itu adalah ‘merpati’, senyum gue makin melebar. Wooww…sempurna!! Merpati adalah simbol dari 2 hal yang paling gue cintai di dunia; kesetiaan dan perdamaian. Dan sebagai penggila romantisme kehidupan, bukankah merpati mewakili satwa dalam dunia seni? Sebagaimana gue mengagumi hal-hal yang spesial lainnya karena beraroma romantis. Kereta api, pantai, warna jingga pada senja hari, sampan kayu kecil, hujan, riak air, bulan sabit, musim gugur, ujung pena….maka merpati di mata gue mewakili genrenya, satwa yang puitis.
Tapi andai pun nggak ada semua makna itu yang mengiringi nama ini, sebenarnya nggak akan mempengaruhi apa-apa. Gue akan tetap suka, gue akan tetap menerakannya di akte kelahiran sang malaikat kecil, dengan catatan tidak berkonotasi negatif.
Dan berhubung Kalum adalah anak lelaki pertama dari suami gue, dan suami gue anak lelaki pertama dari bokapnya, so... dialah sang penerus pertama, pembawa nama keluarga pertama, yang menarik garis lurus tepat ke namanya di atas papan silsilah. Jadi gue abadikan nama para lelaki utama di keluarga Kalum. Nama papahnya Mbul, nama papinya gue, dan nama belakang si gembul (Asmara). Maka dialah Y****r Kalum Asmara.
1 komentar:
ooh jadi begindang ceritanya *manggut2*
bok, posting baru dong...
ini eike sampe berburu postingan lama saking kangennya :")
Posting Komentar