11 Okt 2009

Hati-hati dinikahi 'banci'


Meskipun gue memang ngerasa sangat terganggu dan enough dengan maraknya para banci, bencong, sekong, whatever they call 'em.. belakangan ini di layar kaca dan kehidupan sehari2, meskipun nyaris ga ada program tv yg tidak menyelipkan setidaknya satu banci atau cowok yg belagak kebanci2an, meskipun program2 musik yg lagi mewabah di tv2 swasta juga turut mewabahkan kehadiran para penonton banci yg menari2 seperti belut mengiringi para artis bermain musik, meskipun gue sangat tau persis banyak cowok di sekeliling gue yg punya pacar perempuan bahkan anak istri tapi sesungguhnya mereka gay dan bahkan banci saat tidak bersama pasangan mereka......

Ya, meski begitu, tapi bukan itu yang pengen gue bahas.

Bukan banci yg itu.


Yang juga nggak kalah mewabahnya belakangan ini, ups sori gue ralat, nggak hanya belakangan ini sebenernya, tapi semenjak program2 infotainment alias gosip berjamur di tv, adalah fenomena selebritis bercerai. Dengan mudahnya.

Terkadang rasanya nggak beda seperti mendapati kabar seseorang yg baru jadian, trus nggak lama kemudian merasakan "tidak adanya lagi kecocokan".... abis itu putus. Iya kan? Pernikahan mulai terasa seperti itu kan sekarang? Seenggaknya buat gue.

Saat Saiful Jambul menikah dg Dewi Persib, mereka saling memuji setinggi langit, saling terlihat napsu tiap ada kamera menyorot, eh ada satu dua masalah langsung jatuh talak. Lalu mereka resmi bercerai, dan dengan itu momen saling menjelek2an mantan pasangan pun resmi dimulai. Pasti seru banget tuh andai setelah rekaman makian2 itu kemudian disandingkan dengan rekaman saat mereka dulu saling menatap mesra berbinar-binar dan terlontar ribuan pujian, seolah mereka pikir hidup ini hanya manisnya saja. Ya, begitu ketemu pahit sedikit, ...... talak... talak... talak....

Nggak lama kemudian heboh kabar Dewi Persib menikah siri sama Aldi Togel. Yang buru2 aja disusul sama kabar perceraian mereka, dan Dewi Persib yg mengaku kalo Aldi ternyata nggak beda sama mantan suaminya yg pertama, hobi menjatuhkan talak tiap kali konflik, bahkan Aldi udah menalak Dewi sejak hari pertama mereka menikah!

WHAT THE F***.....??!!! DAY ONE??!!

Yaahh, belum lagi si Wajik Pangestu lah, Vicky Penitinegoro lah, ..... pokoknya mereka2 yg baru aja kemaren sore nikah dan bangun pagi2nya gue dah dapet kabar mereka "sudah tidak menemukan kecocokan lagi dengan pasangan" dan memutuskan bercerai. Oooh you guuuyyss..... *naro punggung tangan di jidat*

Secara spesifik, memang gue nggak berhak menghakimi mereka dong. Kan yang kawin mereka, yg tau persis situasi dalam rumahtangga itu pun mereka.

Tapi secara globalnya, gue pengen sekali bertanya 3 hal....

  • Kalo gitu apa gunanya masa berpacaran lo, masa mencari yg terbaik dari yg terbaik, kalo ternyata seleksi itu masih terus berlangsung setelah lo menikah?? Ini mencari yg terbaik untuk menjadi istri/suami, apa yg terbaik utk menjadi istri/suami terakhir??

  • Emangnya lo pikir begitu menikah selesai perkara ya? Seperti di dongeng2, the prince charming marry the beautiful princess and then they live happily ever after??? BANGUN WOOOOYY.... Ini realita, senang2 selamanya terus-menerus itu TIDAK ADA. Hidup tercipta ya karena keseimbangan antara senang dan susah, sedih dan bahagia, tangis dan tawa. Karena ada gelap maka ada terang, karena ada sakit maka ada sehat, karena ada sakit maka lo menjadi lebih tegar, lebih berpengalaman, lebih bijak, dan lebih bersyukur saat sehat itu datang....

  • Tidak ada kecocokan? Lha, siapa juga yg udah ngebo'ongin elo dan bilang kalo begitu menikah lantas -voila!- semua serta merta cocok seperti disulap? You've gotta work ur asses really hard, man! Sebagaimana lo jungkir balik berusaha mencari kecocokan semasa lo berpacaran dulu, seperti itu pulalah dalam pernikahan, sampe hari kematian lo berdua. Karena KECOCOKAN TOTAL itu ya memang nggak ada. Yg ada adalah saling berkompromi, saling berusaha memahami, saling belajar...... terus dan terus, sepanjang umur kita, dan di situlah nikmatnya, sodara2. Setiap hari terus menemukan hal2 baru dari pasangan, hal baik, hal jelek, bahkan saat kita udah sama2 berumur 60 tahunan nanti kalo emang dikasih umur. Tidak ada hari tanpa mengeksplor pasangan kita. SERU! Bener kata banyak orang yg setia: "Ah, yg satu ini aja nggak abis2 kok.... ;P "

Itu pertanyaan2 gue buat para quiter. Ya, pertanyaan2 yg udah gue jawab sendiri, hihihi.

Kenapa dalam Islam talak hanya diperhitungkan dari sisi lelaki? Kenapa kata talak dari perempuan tidak dianggap? Terkesan nggak adil, eh?

Menurut gue *inget, ini menurut gue*, karena Allah Maha Tahu akan ciptaanNya. Beliau yg menciptakan, ya Beliau yg paling tahu fitrah hambaNya. Lelaki fitrahnya relatif lebih logis, sementara perempuan fitrahnya relatif lebih emosionil.

Jika kata talak diperhitungkan dari sisi perempuan juga, maka nggak terbayangkan berapa juta kali talak jatuh tiap kali berantem, karena perempuan kalo lagi emosi ya berpikirnya suka nggak logis, dan besar kemungkinan mengeluarkan kata2 semacam pisah, putus, bubar, cerai... yg idem ditto sama 'talak'. Meskipun sebenarnya mereka tidak sungguh2. Ya namanya juga emosi.

Sementara lelaki yg dianggap lebih rasional, meskipun emosi, tapi karena fitrahnya yg lebih mendahulukan rasio ini maka mereka nggak berpikir pendek. Itu seharusnya.

Maka, kalo yg terjadi kebalikannya, bisa dibilang lelaki tersebut menyalahi fitrahnya, menginjak2 kehormatan yg telah Allah berikan, and I do not feel sorry to say that... mereka bermental banci.

Keburukan perempuan yg mereka nikahi, itu adalah Pe-eR buat sang suami. Saat para suami berani2an ijab kabul yang artinya mengambil alih segala bentuk hak dan tanggungjawab dari seorang Ayah terhadap putri mereka, maka saat itu pulalah mereka harus menjalankan segala konsekuensinya. Termasuk mendidik, mengarahkan, mengimami....... sampai maut menjemput. Bukannya kalo ketauan ada jelek di istri lantas ditinggalin, lah fungsinya sebagai suami, sebagai imam, apa ya? Maunya langsung dapat istri yg sempurna, begitu? Coba ngaca dulu bagaimana dengan bentuk mukamu... (hehe, bukannya ngutip ayat suci malah ngutip lirik lagu 'Memble tapi Kece')

Sekali lagi, tidak bermaksud menghakimi semua orang yg bercerai, tidak semuanya. Karena memang selalu ada pengecualian dalam setiap hal. Karena memang ada hal2 yg luar biasa prinsip yg benar2 tidak bisa disatukan setelah melalui usaha keras dan mati2an dalam waktu yg luar biasa lama. Untuk mereka yg seperti itu, gue no comment.

Ini khusus buat para banciers yg baru kena ombak sekali dua kali lantas nangis bombay di tepi pantai "Huhuhuuuu... udahan, pokoknya udahaannn..... ~^o^~" dan membiarkan pasangannya terapung2 tersapu ombak di atas sampan kecil. Ya, pasangan yg dulu mereka jemput dengan lagak gagah berani, dengan kostum ksatria, dengan sebuntal kata2 manis dan impian2 gombal.... baru 2-3 halaman buku cerita, mereka sudah menyerah dan buru2 memasang logo The End.

Meeenn, you guys are so cemenn......




_____Note:
  • Semua nama seleb disamarkan di sini demi keselamatan jiwa mereka.
  • Beware girls, pilihlah lelaki yg benar2 lelaki utk menjadi imam kalian, jangan sampai terjebak kemasan. Good luck!

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

10 komentar:

giru mengatakan...

wah berat nih topik, ga mudeng^^

sebenernya kasus yang paling bikin aku heran tuh perceraiannya dewi-marcell
meraka pisah baik2, malah terlalu baik2 sampe heran sendiri ngapain juga cerai:-)

nh18 mengatakan...

Meeenn, you guys are so cemenn......
HHmmm ... semoga saya tidak begitu ...

Bagi saya tidak ada manusia sempurna ...
Dan hidup didunia adalah hidup untuk belajar ...
Belajar untuk mengerti dunia
Belajar untuk mengerti diri sendiri ...
Dan itu dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan konsisten ...

Tidak "menye-menye" (untuk mengganti kata banci diatas ...) :)

I love this writing ...

BrenciA KerenS mengatakan...

itu deh, orang2 yang ga berani punya komitmen, nikah cuma mau senengnya, ga mau susahnya.

salut ama pemikirannya ini..

Tanti Kursyaf mengatakan...

"love blog this"

(*ketawa setan....)

ubaidina mengatakan...

Wah..bagus banget ide tulisannya.Sedikit untuk mengingatkan diri kita,terutama saya:
“Termasuk akhlak Nabi SAW beliau sangat baik hubungan dgn para istri beliau. Wajah senantiasa berseri-seri,suka bersenda gurau dan bercumbu rayu bersikap lembut terhadap mereka dan melapangkan mereka dlm hal nafkah serta tertawa bersama istri-istrinya...Sampai-sampai beliau pernah mengajak Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha berlomba lari utk menunjukkan cinta dan kasih sayang beliau terhadapnya"

Unknown mengatakan...

Prinsip yang dipakai para jurnalis, infotainmen dsb adalah = anjing menggigit manusia itu biasa, manusia menggigit anjing baru berita!!!
Nah prinsip inilah sepertinya yang dipakai sehingga menampilkan para banci, tidak dipikirkan efek negatifnya.
Termasuk juga berita2 para "banci" yang nggak punya kejelasan dalam pernikahan

si kepik mengatakan...

aaahhhh... i lop u pul!!!!
wokeh abizzzz.
u r so fangkeeehhh *sepuluh jempol bwt dirimyu*

MONOKROM mengatakan...

Hallo Mbak, trim telah visit dan meninggalkan komentar untuk posting saya.
Wah, mantan guru TK yah....asik dong pasti punya pengalaman menarik. To say the truth, guru TK gajinya tidak seberapa, bahkan ada yang bilang mengenaskan, tapi sensasi yang didapatkan saban hari, ketika bersama anak-anak yang lucu-lucu dan cerdas, sungguh tak ternilai....sangat membahagiakan, capek dan penat gak terasa...happy terus...(tapi ini bagi yang senang dengan dunia anak loh).
By the way, selama ini saya juga mengandalkan Gramed untuk mencari buku yang saya hunting, termasuk buku-buku Pak Pram, silahkan Sampean coba cari di Gramed atau Togamas Mbak.
Kalau boleh memberikan saran....baca langsung Bumi Manusia Mbak, tak jamin bakalan langsung 'kepincut' sama karya besar Pak Pram tersebut he..he...he...
Trim dan have a great day!

DUNIA POLAR mengatakan...

nggak tau mbak, gw hrs sedih liat realita skrg ato ketawa baca ini. jadi bingung :D
btw para banci itu lempar ke laut aja mbak :D

Anonim mengatakan...

ikut komen ah ;)

pertama soal fenomena banci di TV.
kurangin nonton TV ,apalagi kalau ada anak kecil,karena mereka masih belum bisa memilih baik dan buruk,dipikirnya nanti biasa saja kalau bergaya seperti banci2 itu.
saya sekarang udah gak pernah lagi ngasih uang untuk banci yg ngamen,sebagai tanda saya gak setuju dengan mereka. mereka bisa berubah kalau mereka mau,tapi masalahnya mereka gak mau,dan banyak yg jadi terknal dan kaya karena itu,jadi semakin membuat mereka gak mau berubah.

Di jaman rasul sendiri,Beliau SAW pernah mengusir seorang yg bergaya seperti banci ,diusirnya agar keluar kota ,saya pernah baca dimana gitu lupa. tapi intinya adalah coba kita pahami kenapa rasul melakukan itu.

kedua ,soal kawin dan cerai,saya setuju laki2 lebih logis dan makanya talak ada di tangan laki2.
insya Allah kata itu gak akan saya ucapkan,karena saya takut sekali gagal di rumah tangga kelak ,mengingat orang tua dua2nya pernah gagal berumah tangga sebanyak dua kali juga masing2.
saya gak yakin ,seandainya saya cari yang lain akan dapat yang lebih baik atau lebih cocok?
well,itu karena memang gak bakal ada 2 orang yg cocok,kecuali kalau memang berusaha saling mencocokan. so kenapa harus meresikokan yg sudah ada untuk sesuatu yg juga belum tentu lebih baik?

dan ketiga, kadang ada yg aneh di dunia ini,setelah menikah lebih dari 5 tahun (bahkan kadang 10 - 20 tahun) ,ada yg lalu bercerai dengan alasan sudah tidak ada kecocokan lagi.

HELLLOOOO?? gak cocok aja bisa anaknya 3 atau lebih ya? bisa sampai 10 tahun nikah tinggal bareng?? hahahaha... terus orang2 ini mau cari yg kayak gimana lagi? (alasan sebenarnya mungkin udah bosan,atau udah dapat yg lebih muda dan lebih sip,tapi orang cerai kan harus pake alasan ya hehe )

Posting Komentar