6 Nov 2009

Surat Wasiat saya

mendiang Akas
________RIP 5 November 2009________

Pagi ini seperti biasa dengan pake baju seragam, untuk pertama kalinya berjalan  menjauh dari rumah menuju kantor... Biasanya dengan baju yg sama pagi2 justru pulang ke rumah, dengan tampang sepet, berjalan dengan setelan auto pilot, seperapat nyawa udah di ujung jempol  3/4nya lagi udah di kasur....

Yap, pagi ini untuk pertama kalinya setelah sekian lama gue masuk shift 3 terus menerus, akhirnya jadwal balik normal. Akhirnya bisa menyapa matahari pagi dengan kondisi seger, udah mandi.


HELLO, WORLD!! *menyapa dg cengiran sumringah & riang gumbira ------ berharap disapa balik -------- keriuhan jalan raya dikombinasikan dg senyuman garing lebar gue yg perlahan memudar ------- akhirnya sadar diri & mundur ke pojokan, nunggu bus dg tampang dongkol*

Yeah, ini pagi yg biasa seperti pagi2 kemaren aja buat orang laen. Not for me, it's special pake telor, u know! Ah sudahlah...

Kemarin kakek gue meninggal. Sayang gue belum sempat meneruskan part 2 dari cerita Oleh2 dari mudik yg dulu, karena di bagian yg kedua seharusnya gue cerita tentang beliau. Kapan2 mungkin. Duh, hutang cerita gue banyak banget...

Bukan karena gue cucu yg durhaka andai gue lebih ke merasa lega mendengar kabar kepergian Akas, tapi beliau sudah sangat2 sepuh, mungkin hampir 100 tahun umurnya. Kondisinya juga sangat2 parah pas gue mudik kemaren, bener2 cuma kulit & tulang, udah ga bisa ngapa2in lagi. Semoga penderitaannya itu menjadi jalan untuk terhapusnya dosa2 Akas, amin.

Entah kenapa gue percaya bahwa kepergian Akas yg hanya beda beberapa minggu dari meninggalnya Abang gue kemarin, adalah juga atas permintaan Abang gue 'di sana' karena Abang gue nggak tega liat penderitaan Akas yg udah sedemikian lama. Ada rasa yg susah gue deskripsikan di hati membayangkan mereka sedang berkumpul saat ini, semoga dalam keadaan yg penuh dengan ridho Allah. Semoga Papi dikuatkan iman & ketabahannya menghadapi ujian yg berturut2 ini, ditinggal pergi oleh anak dan ayahnya dalam waktu yg demikian dekat.

 That's life, Dad. You're borned, live, and then die.... 
 (quote from "CLICK" the movie)

Dikelilingi kematian akhir2 ini, membuat gue berpikir tentang kematian lebih dalam. Biasanya juga memberikan porsi yg spesial sih buat tema yg satu ini di otak gue, tapi kali ini lebih spesial lagi. I'm even considering about making a testament.

Iya, surat wasiat. Horor ya? Iya sih emang, bahkan mungkin sebagian besar orang akan berpikir ini hal yg tabu buat dilakuin, kaya' nyumpahin diri sendiri. Tapi, kita kan gak pernah tau kapan waktu kita habis. Dan gue nggak ingin gue terlambat melakukan atau menyampaikan hal2 penting dan keduluan sama ajal gue.


 Well here it is. My testament.

  • Gue nggak ingin ada tahlilan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, sejuta hari... no no no.... please don't do that. Doakan gue bersama2 di malam pertama setelah gue dikuburkan saja, selebihnya doakan gue di rumah masing2, di hati masing2. Gue nggak ingin menyusahkan keluarga gue, dan lagi (tanpa mengurangi rasa hormat thdp mereka yg menjalankan kebiasaan itu) dalam Islam pun nggak diperintahkan tahlilan di hari kesekian2. Kirimkan saja gue Al-Fatihah atau doa apapun setelah tahiyat akhir sholat kalian, dan biarlah Allah yg membalas kebaikan dan doa tulus kalian  itu.

  • Gue pengen dikubur dalam 1 liang dengan alm. abang gue. Kuburan abang gue sengaja dibikin dalem agar muat 3 orang di dalamnya. Gue ga ingin egois buat yang masih hidup, sayang space tanahnya kalo 1 liang 1 orang.

  • Dg tulus ikhlas gue ingin suami gue tersayang segera mencari pasangan hidup baru yg baik buat dirinya dan tentunya yg paling penting baik buat anak gue, Kalum. Dan jika nggak berlebihan, gue punya 1 nama untuk gue ajukan, yaitu adik gue sendiri :P She would make a very much wonderful wife and mom... especially buat Kalum. Nggak ada ibu yg mencintai Kalum di dunia ini yg cintanya sebesar gue, selain adik gue sendiri, yg selama ini selalu mengurus & merawat Kalum dg jauh lebih baik dibanding gue tiap kali gue ngantor atau ada keperluan apapun yg gak bisa menyertakan Kalum. U know I love u so much, lil' sis. Sometimes I can feel that u're more like a daughter to me... I pray the best for you....

  • Semua action figure gue tolong diwariskan ke Kalum. Ya, itu harta benda gue satu2nya, hehe. Selebihnya, barang2 gue yg laen (emang ada?), gue nggak gitu peduli. Silahkan disebar pake helikopter ke siapa aja yg mau & butuh.


Cuma itu. Dan setiap poinnya tidak mengikat, jalankan saja seandainya itu nggak bertentangan dg hati nurani dan ajaran agama Islam. Di sini juga gue pengen ngingetin bahwa Surat Wasiat itu bukan surat sakti yg mana harus diturutin secara membabi buta seperti salah kaprah yg terjadi di masyarakat selama ini.

Ck, jadi inget betapa banyaknya dosa gue ya.  Sempat gak ya semua pe-er yg tercatat di hati gue ini gue selesaikan? Because we never know where's God put the limit off... (hah, sebodo dah bahasa Inggrays gue ngaco. Semoga yg baca IQ-nya sama kaya' gue)

Besok Mami berangkat haji, tanggal 7 November, tanggal ulangtahunnya. Mamikuuu, anakmu ini sangat2 bahagia akhirnya kerinduanmu menuju tanah suci bisa tercapai juga (insyaAllah). Allah sebaik2nya penjaga makhluk-Nya, maka saya titipkan Mami ke penjagaan Beliau saja ya. Diiringi dengan doa dan puasa2 sunah di sini tentunya. Selamat ulangtahun Mi. Dan selamat ulangtahun juga buat Mamah (nyokapnya suami gue) tanggal 8 Novembernya.

Ma'ap Mah, terlalu bersemangat + sifat sok tau = malu2in. Jadinya tadi pagi saya udah telpon2 dengan centilnya ke Mamah buat ucapin selamat hari burung (Hepi Birdday), padahal sekarang baru tanggal 6! Lupa Maah, lupaaa....  kirain sebelom ultah Mami, taunya sesudah. Nggak ilpil kan? I'm still ur favorit daughter in law kan Maahh?? (mantu perempuan kan baru satu Mah, kalo nggak dipaporitin juga kebangetan dah!).

And yes, I'm the happiest person alive, surrounded by all of you :) Terimakasih Tuhan atas napas hari ini....

sebuah hadiah luar biasa dari seorang teman yg luar biasa
_____________terimakasih Jeng Kepik :)_____________

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

6 komentar:

Kabasaran Soultan mengatakan...

Luar biasa ...
Hanya sedikit orang yang mau merenungkan dan memberi wasiat tentang apa yang dia harapkan dilakukan oleh orang2 terdekatnya setelah dia meninggal.
Kematian adalah sesuatu yang pasti tetapi sebagian besar orang akan menghindar untuk membicarakan kematian ini. Mereka memberi label bahwa kematian sebagai "musibah" sementara untuk kelahiran dan perkawinan mereka anggap sebagai anugerah.

Meski bersifat personal ... tulisan ini juga bersifat universal.

Selamat menunaikan ibadah haji buat ibunda tercintanya ..semoga menjadi haji yang mabrur.

Unknown mengatakan...

Wasiat adalah bagian dari zdikrul maut, artinya bahwa kita memang harus siap2 jadi camat (calon mati)
cuma kalau ditanya siapnya kapan? Waduh...

de asmara mengatakan...

@Bang Soultan:

Terimakasih Bang, reply-annya saya sangat setujuuu sekali :) makasih banyak juga buat doanya buat Ibu saya, saya aminin berkali2.


@Mas Sugeng:

Saya ingin mengkondisikan diri selalu siap2 jadi 'camat'. kalo enggak gitu, ya jadinya seperti selama ini deh, seolah2 bakal idup 1000 taun lagi :D
sependapat mas Sugeng... SIAP-SIAP, bukan berarti mengkalim diri udah SIAP loh, hehe...

ellysuryani mengatakan...

Jadi sudah bikin surat wasiat neh ? Ya, perjalanan ke alam sana toh tidak bisa dielakkan, musti siap-siap ya. Dan diantara persiapan kesana, mari isi dunia ini dengan apa saja yang membawa kemanfaatan dan kebarokahan bagi diir sendiri, keluarga dan semesta. Bukan begitu sist. Nice post.

si kepik mengatakan...

aduh, kamu selalu jadi paporit saya.
disatu waktu kamyu begitu ceria, tapi dilain waktu kamu begitu dalam seperti sumur...
entah dimana kamu belajar menulis, tapi sumpe matek, kok saya seperti selalu bisa merasakan apa yang kamu tuliskan...
dan yang jelas, kali ini pun kamu membuat saya ikut merenung...
thanks for reminding me about 'd time'... *sambil merenung*

Anonim mengatakan...

ya surat wasiatku isinya sama deh kayak punyamu... tp aku ga punya adik cewek :-?

Posting Komentar