12 Feb 2010

Poli atau Mono

No, no, we ain't gonna talkin about 'phonic'. It's the 'gami'. Yep, Poligami or monogami. Which one you'd prefer?


Gue tau ini topik yang agak berat untuk dibahas, dan lagipula topik ini sedang gak mencuat ke permukaan. Tapi percayalah, tema yang satu ini gak akan pernah basi. Mereda sesaat, lalu hanya tinggal menunggu sebuah kasus tentangnya yang booming di media, dan spekulasi serta kontroversi tentang poligami kembali bergulir.

Semua terbelah antara 2 pilihan. Menyetujui, atau menolak. Hanya itu.

Melelahkan, ya?

Mau menolak, sebagai muslim kita tau persis itu memang ada di ajaran agama kita. Mau menyetujui, bisa jadi kita nggak termasuk yang rela dipoligami.

So, luruskan kaki kamu, senderkan punggung ke bantal di belakang, pulaskan sunscreen lotion SPF 15 ke seluruh tubuh, dan bacalah tulisan saya ini dengan rileks sambil berjemur di Hawaii.......

Dan semoga, di akhir tulisan yang pendek ini, kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih cerdas dari sekedar menyetujui membabibuta atau menolak membabibuta.






Sebuah penggalan percakapan di sebuah forum beberapa tahun yang lalu antara 2 orang teman, satu cowok (non), satunya lagi cewek...


"Jadi menurut lo, poligami itu gak papa?"

"Ya emang ada di agama gue, gue gak menolak itu lah!"

"Duh kasian amat ya doktrinnya. Berarti kalo someday lo dipoligami lo mau, gitu?"

"Ya kalo emang takdir Tuhan menentukan gue harus hidup berpoligami, gue mesti terima."

"Wah asiiiikkk..... !! Hoooiii... guuuyyysss, ada cewek yg mau dipoligami neeehh! Ayo siapa mau siapa mauuuu....!! Jarang2 lhoooo!! SERBUUUUU!!! *lol* "




Hmm, gue miris sekali bacanya. Si cewek tersudut, seolah untuk mengimani poligami, berarti dia HARUS MAU dipoligami.

Kita sama2 tau, banyak cowok yang mengatasnamakan 'meneladani sunnah Rasul' dalam melaksanakan poligami. Tapi bukankah sunnah Rasul itu ada banyaaaakkk sekali... ?

Mulai dari sholat sunnah (yg jumlah dan jenisnya sangat banyak itu), puasa sunnah, mengkhatamkan Al-Qur'an, bersedekah, etc, etc. sampe yang lebih khusus kaya' tata cara kita hidup, menjaga pandangan, menjaga lisan, memuliakan orangtua, menyambung tali silaturahmi, bersikap baik terhadap alam, menyenangkan hati istri/suami.......... ahhhh matilah gue kalo mesti tulis semua yang disunnahkan Rasulullahku yang hebat itu.

Dan mereka yang ujug2 memilih berpoligami dengan dalih sunnah Rasul, duh, kalo gue jadi cowok sih malu ya ngangkat alesan itu. Solat masih belang-bentong, sedekah berat, ama orangtua suka kurangajar, buang sampah sembarangan, ngerokok di tempat umum, .... zolim sana sini gitu kok pada nyebut2 "Saya mengikuti sunnah Rasul"...??? Mas-mas sekalian, masih banyak sunnah beliau yang lebih urgent untuk segera diteladani ketimbang poligami.

Mentalnya dibenerin dulu lah. Salah2 ntar berkelanjutan lagi zolim sama istri2nya.

Sementara gimana kalo yang 'kelas'nya udah kaya' Aa Gym? Yang ibadahnya horizontal dan vertikal insyaAllah udah nggak diragukan lagi?

Semua terpulang pada keputusan beliau sebagai pribadi (karena belom tentu juga orang yang se'kelas' beliau lantas sudah pasti mau berpoligami), lalu dimusyawarahkan dengan istrinya, apakah sang istri bersedia dimadu dengan cara2 yang ma'ruf  :)

Tapi satu hal..................

Poligami bukanlah pelengkap dari pelaksanaan sunnah Rasul. Bukan.

Rasulullah telah memberikan dua macam sunnah tentang menikah, yaitu berpoligami, dan bermonogami.

Ya. Ufh, pada kaget ya? Lupa? Lupa kalo dulu saat menikah dengan Siti Khadijah, istri pertamanya,  Rasulullah hidup bermonogami hingga Khadijah wafat?

Ah sayang, kita seringkali kurang jeli melihat betapa hebatnya semua sudah ditata dalam Islam.

Bicara poligami bukan tentang nafsu. Ada banyak hikmah di baliknya, yang kurang pas kalo saya bahas di postingan ini. Yang jelas, kalaulah memang sudah pantas dan mampu berpoligami, lalu memilih jalan itu, maka teladanilah cara2 Rasulullah dalam menjalankan cara menikah yang satu itu dengan detil.

Tapi jika kita memilih bermonogami, jangan merasa tersisih dari agamamu, owh... jangaannn.... karena sesungguhnya kamu pun tengah menjalankan sunnah Rasulmu :) Ya, sunnah Rasul dalam bermonogami. Tirulah cara2 beliau dalam pernikahan monogami hingga ke usus2nya.... Karena sunnahnya tidak selesai hanya dengan ijab kabul saja lho, hari2 setelahnya lah yang lebih penting.

Dan tenanglah, dia turun untuk menjadi contoh bagi kita semua dalam setiap titik kehidupan, termasuk kehidupan pernikahan. Dia lengkap. Dia adalah peta yang Tuhan utus agar kita tidak meraba2 dalam gelap. Dia kisi2 yang tinggal kita contek habis2an. :)

So, tidak perlu merasa menolak poligami andai kamu tetap kukuh bermonogami. Karena, poligami dan monogami sama2 disunnahkan oleh Rasul dengan cara yang terbaik. Pilihan di tangan kita.

"Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..." (An-Nisa': 3)

Jadi ya, maksud saya, kita mengimani ajaran poligami sejajar dengan kita mengimani monogami. Berpoligami bukan berarti anti-monogami, dan bermonogami bukan berarti anti-poligami.

Tulisan ini saya buat, atas keprihatinan akan anggapan bahwa bila tidak menolak paham poligami = mau dipoligami, dan juga keprihatinan akan begitu banyaknya kaum muslim yang seolah 'mengharamkan' poligami, hanya karena mereka tidak memilih jalan itu. 

Jangan mengharamkan apa yang dihalalkan Tuhanmu, dan jangan menghalalkan apa yang diharamkan Tuhanmu.






.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

13 komentar:

Kabasaran Soultan mengatakan...

Poligami atawa monogami adalah suatu pilihan.
Yang manapun yang kita mau pilih pasti halal dimata Allah sepanjang syarat-syarat yang diharuskanNYA dan dicontohkan RasulNYA kita penuhi.

Barangkali perlu dilihat dari sudut pandang biologi...
Konon katanya seorang perempuan itu sepanjang usia produktifnya hanya membawa antara 400 sampai dengan 600 sel telur saja .
Sementara seorang lelaki memproduksi sperma selama usia dewasanya konon katanya sampai dengan bermilyar-milyar.
Artinya secara biologis memang bibit hidup yang dibawa seorang lelaki memang jauh lebih banyak dari seorang wanita.
Barangkali saja ini adalah satu penyebab kenapa Poligami di bolehkan dalam Islam.
Wallahualam ...

de asmara mengatakan...

itulah Bang, penjelasan tentang Poli ini sbnrnya panjang sekali dan soal biologi itu mungkin hanya satu dari masih banyak poin2 lainnya.

tapi saya nggak tengah membahas itu.

yg ingin saya tekankan, jangan takut utk mengakui poligami itu ada dalam agama kita, karena monogami pun menempati tempat yg sama tinggi dan mulianya dalam Islam... ini hanya soal pilihan

desieria mengatakan...

bener banget nih.
say no to poligami.
Kenapa sih pada pengen poligami.
Kaya udah yakin aja bisa adil.
Kamu udah bener banget tuh soal sunnah lain yg bisa dikerjain :)

ellysuryani mengatakan...

Ya, ini soal hajat hidup orang per orang. Pokoknya sesuai kebutuhan dan kesepakatan saja. Sepakat, sanggup, silahkan. Kalau saya, belum sanggup.

adimunandar mengatakan...

Betul...poligami adalah sunah karena ada tununan dari Rasullullah...namun anda harus tahu kenapa Nabi Muhammad melakukan poligami...apakah anda mau menikah dengan janda yang beranak banyak...bagi anda kaum Adam berpikirlah sekali dalam mengambil keputusn poligami Pehatikan ayat ini "Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..." (An-Nisa': 3)

de asmara mengatakan...

@desieria
duh say, maksud tulisan ini justru jangan 'say no to poligami'. kamu boleh2 saja memilih hidup monogami, tapi jangan 'mengharamkan' hukum poligami karena hukum itu ada dalam Islam. mungkin lebih tepatnya, kamu lebih memilih pilihan bermonogami...

semoga ga ada yg salah ngerti lagi ya...

@newsoul
ya, saya jg belum sanggup, dan nggak berpikir untuk menyanggupkan diri. dan itu sah2 aja, krn ga ada keharusan utk meningkatkannya menjadi mampu berpoligami.

ini hanya soal pilihan. yg manapun baik, asal dijalani dg baik.

@amrooms
iya, hikmah dibalik poligami itu yg banyak orang awam ngga mengerti. salam kenal mas... :)

desieria mengatakan...

Hehehe, aku sih mau doain aja deh.
Mudah2an yang mau poligami bisa pada adil.
istri yang dipoligami pun bisa sabar dan pasrah dan jangan sampai ada yg ngerasa terdzalimi.

kalo aku, tetep milih monogami aja :D

de asmara mengatakan...

siiipp. pilihan kamu pun ga kalah okenya kok ^^
asal dijalani dg sebaik2nya... :)

Tanti Kursyaf mengatakan...

"Dia lengkap. Dia adalah peta yang Tuhan utus agar kita tidak meraba2 dalam gelap. Dia kisi2 yang tinggal kita contek habis2an. :)"

i`m crying des...sueeerrrr...! menohok bgt tuh kalimat...

(maaf yah..rada out of topic...he..)

Gilang Wicaksono mengatakan...

kalo banyak orang yg baca postingan ini pasti dah ga ada lagi tuh debat-debat pendukung poligami vs monogami

"Jangan mengharamkan apa yang dihalalkan Tuhanmu, dan jangan menghalalkan apa yang diharamkan Tuhanmu"

nice b(^_^)

Ika mengatakan...

berusaha tetap bijak diantara banyaknya pilihan ya mba... ^_^

salam kenal....

Unknown mengatakan...

mba postingannya bagus :)...
aku ijin share postingan ini yaa...

regards,
ika

de asmara mengatakan...

@niswatin
be my guest, Ka :)
semoga bermanfaat ya

Posting Komentar