29 Apr 2010

(Bukan) Super Woman

.


Dengan bangga gue menyatakan: gue bukan seorang feminis.

Dan jika pengertian 'super woman' adalah mereka yang sepak terjangnya hanya atas nama "apa yang cowok bisa lakukan, cewek juga bisa!".... maka tidak hanya sekedar 'bukan', tapi gue juga 'ogah' dicanteli status itu.


Jujur, kami mengeluh dengan shift 3 di kantor. Badan kami rontok. Bukan hanya gue yang memang sudah berkeluarga (yang merasa berat mesti berangkat kerja saat anak dan suami gue justru beranjak tidur malam), tapi rasa berat yang sama juga dirasakan berat oleh teman2 perempuan lainnya yang masih lajang. Satu orang sudah mundur dengan alasan itu.

Jujur lagi, kami tidak mampu menyanggupi jika jadwal pergi atau pulang kerja pengaturannya tidak perempuanwi. Dalam pengertian, waktu2  dimana sudah terlalu horor untuk bergentayangan di jalanan, tapi masih terlalu 'sore' untuk mendapatkan hak antar jemput mobil kantor.

Jika kalian dengan entengnya menjawab "ini adalah resiko pekerjaan".... sudah pernah gue nyatakan bahwa jangan terlalu menuhankan profesionalisme. Ada hal2 yang mesti menjadi pertimbangan, antara lain rasa kemanusiaan, dan empati.

Apa yang kalian rasakan jika ibu, atau istri, atau saudara perempuan, atau anak perempuan kalian, yang mesti berangkat kerja jam 12 malam? Atau harus rela menjadi incaran tindak kriminalitas di jalan karena jam kerja mereka tidak lebih manis dari Hansip?

Perempuan lemah untuk hal2 tertentu, tidak perlu malu mengakui itu. Karena sandingan kalimatnya adalah, perempuan kuat di hal2 tertentu.

Ya, tidak ada yang perlu kami saingi dari kaum lelaki. Kalian bukan musuh kami. Kita tidak sedang dalam perlombaan antar-gender.

Kenyataan yang paling pasti adalah: KITA -lelaki dan perempuan- BERBEDA.

Kelamin kita berbeda. Bentuk tubuh kita berbeda. Cara berpikir otak kita berbeda. Emosi kita berbeda. Kekuatan kita berbeda. Kelemahan kita berbeda.

Kalian mungkin kuat mengangkat galon air mineral itu naik turun tangga, tapi kami kuat menggendong anak sampai 3 jam tanpa henti.

Kalian mungkin sanggup begadang 3 hari 3 malam fokus mengerjakan pekerjaan kantor kalian, tapi kami kuat begadang 3 hari 3 malam menjagai anak yang sakit.

Kalian mungkin jagoan menghajar orang2 kekar yang menantang kalian berkelahi, tapi kami kuat membawa puluhan kilo selama 9 bulan dan menarungkan nyawa melahirkan buah hati kami.

Kalian mungkin sanggup seharian bekerja di kantor lalu disambung lagi dengan mengerjakan urusan kantor di rumah, tapi kami sanggup setelah seharian bekerja di kantor lalu berjuang lagi mengurus anak, merawat rumah dan segala tetek-bengeknya, dan juga merawat kalian....

Sumber kekuatan kita.... berbeda.

Kita sama2 kuat dengan cara kita masing2, pada part-nya masing2.

Silakan saja jika ada perempuan2 yang berkiprah di berbagai macam profesi dengan tujuan mengejar karir, pembuktian diri lebih hebat dari lelaki, atau hanya demi eksistensi. Itu hak mereka sepenuhnya.

Tapi tidak lagi menjadi hak penuh, saat mereka memutuskan menikah, berkeluarga. Ada hak keluargamu di situ. Dan bukan hal yang hina saat dengan humble kita 'mundur' sedikit untuk melakukan hal2 yang tidak kalah hebatnya. Karena tidak akan menang sebuah tim sepakbola jika semua anggota kesebelasannya maju menjadi striker.

Sekali lagi, lelaki dan perempuan sama2 kuat dengan caranya masing2, pada part-nya masing2.

Kita tidak bersaing. Kita bersinergi.






.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

16 komentar:

Unknown mengatakan...

YuP..
i'M aGRee WitH u deaR..
NiCe POStiNg..
LOVe iT..
(^.^)v

PLeaSE ViSit, aNd fOLLoW My bLOG..

www.aldoakira.blogspot.com

big sugeng mengatakan...

pria dan wanita memang berbeda untuk saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing2

Untuk penugasan tertentu atau sift tertentu mestinya tetap mempertimbangkan aspek perbedaan tsb

Di beberapa kasus kadang nggak adil karena pemberian gaji dan tunjangan sudah sama tetapi mendapat perlakuan yang berbeda. Contoh di instansi saya untuk masalah mutasi (nasional) ibu2 muter2 tugasnya di jakarta saja.

Padahal ketika seorang dimutasi jauh dari keluarga fasilitasnya ya sama saja. Otomatis menurut saya perlakuan itu tidak adil. Bukankah seorang laki2 yang dimutasi jauh dari keluarga dia harus meninggalkan seorang wanita?

Hidup ini memang penuh dengan pilihan dengan berbgai resiko yang menyertainya

de asmara mengatakan...

.
Aldo
udah aku follow ya, bro :)

Sugeng
argumen yang sama juga diberikan sama teman2 cowok saya, mas Sugeng. saya pribadi nggak keberatan andai gaji saya disesuaikan dengan bentuk tanggungjawab yang juga disesuaikan.

lelaki memang fitrahnya berjihad mencari nafkah secara full, istri sifatnya membantu. kalo semua milih jihad di luar, lalu siapa yg jihad di rumah?

saat anak sakit, lalu sang bunda mesti pergi malam2 (atau misal dinas luar kota) meninggalkan buah hatinya yg menangis membutuhkan pelukan dan perawatannya... bukan merendahkan potensi sang ayah, tapi sentuhan ayah dan bunda memang berbeda, tingkat kesabarannya juga berbeda, ketelatenannya juga berbeda...

-bersambung, hehe-
.

de asmara mengatakan...

.
-sambungannya :P -

perempuan bekerja di luar, dg kondisi2 yg disesuaikan, oleh sang perempuan itu sendiri, dan juga oleh perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi2 spesial perempuan.

itulah sebabnya ada cuti hamil, cuti melahirkan, cuti datang bulan... (sedikit sekali yg diterapkan di Indonesia)

lelaki tidak mengalami situasi2 itu, maka bukan sebuah ketidakadilan jika lelaki tidak memiliki jenis cuti yg sama.

memang hidup adalah pilihan yg memiliki konsekuensi. postingan ini hanya sekadar saran agar kita semua membuka mata bahwa lelaki dan perempuan memang beda, dan itu berpengaruh ke sangat banyak hal... minimal ga lagi membuat lelaki & perempuan saling memandang sinis saat isunya sudah mulai nyerempet gender :)
.

de asmara mengatakan...

fyi,
aku ga milih utk kerja di tempat shift 3 lho. awal masuk perjanjiannya cuma 2 shift, dan dlm perjalanan waktu nambah lah si shift 3 ini.

tapi emangnya kita bisa protes? hehe. pilihannya: take it or leave it, rite? hopefully i can leave it soon
.

Dewi mengatakan...

really love your post....

semoga kamu mendapatkan yang terbaik atas pilihan yang akan ditetapkan...

btw...I always admire full time moms....they're the best....

Juminten mengatakan...

woooh... keren mbak postinganmu ini. ^^
aku sependapat bahwa laki2 dan perempuan itu bersinergi, bukan bersaing. ;)

btw, kebetulan ibuku adalah seorang perawat.
dulu kerjanya jg shift2an.
kadang waktu msh kecil aku jg suka ditinggal kerja sama mama malem2.
tapiii... mamaku selalu dijemput mobil dr rumah sakit tiap pergi dan pulang kerja.
jd sepertinya utk hal keamanan, ga ada masalah.
dr tempat mbak bekerja, apa tidak ada fasilitas spt itu?
wah, kalo ga ada... berat jg, ya. :(
aku kalo jd pihak keluarga jg was2 ngebiarin berangkat kerja malem2 tanpa ada yg menjaga.

Anonim mengatakan...

yap.. bener tante... kalau sudah berkeluarga, saya rasa sih yang paling penting memang keluarga seharusnya...

Saya punya satu prinsip baru...

I dont wannabe a working mom
Neither a full-time mom
I really wanna be a full-time-making-money mom :D

Cukup buat saya lah :)

Anonim mengatakan...

Baca postinga ini, bikin saya jadi melow, keingat masa muda doloe. :)

de asmara mengatakan...

.
Dewi
makasih mbak doanya :) aku juga udah ga sabar pgn bisa 'total' urus keluarga

Juminten
alhamdulillah ada sih Nil jemputan kantor, kalo ga ada mah dah keluar dari kapan tau ^^ tapi ttp aja shift hansip ini terasa berat, terutama kalo anakku lagi sakit :'(

tapi temenku (cewek) smpt kena jadwal pulang kantor jam 10 malem. smntara anteran mobil kantor baru keluar jam 1/2 1... !! smpt ada cowok yg bilang "itu resiko kerjaan"... astaga, dimana hatinya tu orang ya? punya ibu nggak ya dia?
.

de asmara mengatakan...

.
Nat
haaa....!! a full-time-making-money mom..
itu juga mimpi gue Nat!
btw, where have u been? kinda miss u. aku masih selalu bertandang ke 'rumah' mu lho ... congrats for your wed with ur lovely hubby ya say!!

Hanyanulis
lho, masa mudanya kenapa? jadi hansip kah...? ^^
.

Puwi mengatakan...

aku mengundurkan diri :(
setuju bgt sm postingan ini...

terlebih lg karena.. itulah mengapa diciptakan siang dan malam.. karena siang berbeda dengan malam.. karena masing2 waktu mempunya tugas dan proporsi masing2..
siang untuk bekerja dan malam untuk beristirahat..
tp aku jg ga menyalahkan dengan adanya jam malam tersebut..maka aku memilih untuk mundur :(

didot mengatakan...

komen saya hilang des,udah ngetik panjang2 huhuhu...

W i e d e s i g n a r c h mengatakan...

::: benar-benar!!! setuju dengan semangat perempuanwi nya... kampanyekan terus vocab yang satu itu ^----^v,,, dukung Asmara!!!

::: Nice quote from you, Darling.... :
"Karena tidak akan menang sebuah tim sepakbola jika semua anggota kesebelasannya maju menjadi striker." I love it so much!!!!

::: Memang sebenarnya bukan kesetaraan yang sedang berlaku baik bagi semua

Aphrodita Wibowo mengatakan...

ya ya...setuju sekali, kita tidak sedang berasaing, kita bersinergi...

nice quote, nice post, masih geleng-geleng menyadari isi tulisan kamu mbak....

xo

Wiwied doyan Hunting mengatakan...

Bagaimana cewek bersikap kalo inget mantan yaaaa??? Bantu aku http://wiedesignarch.blogspot.com/2010/05/ingat-ingat-mantan.html

Posting Komentar