Kalaulah sayang pada dirimu sendiri tak cukup untuk menghentikanmu dari perbuatan nista, kalaulah sayang pada ibumu juga tak mampu untuk menghentikanmu dari perbuatan nista, kalaulah cinta pada Tuhanmu pun tetap tak berdaya untuk menghentikanmu dari perbuatan nista, maka lakukanlah itu demi rasa kemanusiaan. Ya, kemanusiaan saja, jika kau masih mengakui dirimu manusia.
Karena tak terhitung jasa dan cinta ibumu, jangan sesumbar untuk membalasnya karena kita takkan mampu berbakti sedalam itu. Maka sekedar sebagai rasa kemanusiaan saja, setidaknya jangan menjadi beban untuknya.
Lupakan segala teori tentang dosa dan pahala. Demi Tuhan aku tidak peduli lagi apakah kau berdosa atau tidak, aku dipaksa berhenti peduli oleh dirimu sendiri yang seumur hidupmu setengah mati berusaha melepaskan diri dari rasa sayang dan peduli orang2 di sekelilingmu.
Maka kali ini bukan lg soal dosa dan pahalamu, yg kau sendiri saja tak peduli. Cuma satu saja, jangan berkhianat pada orang yg paling mulia ini [entah kau akui ia mulia atau tidak]. Jangan berkhianat padanya dengan cara apa pun. Jangan cinta yang ia curahkan habis2an untukmu ini kau balas dengan menyeretnya ke kematian di dunia, dan ke neraka di akhirat nanti. Karena demi Tuhan, kita tak berhak berbuat sehina itu.....
0 komentar:
Posting Komentar