17 Mar 2009

Kasih anak tidak sepanjang penggalah

Betapa menginspirasinya kalimat yg gue dengar sore itu, dari channel tempat gue mencari nafkah, dari sebuah acara bernama "Mario Teguh, The Golden Ways", dengan judul episod "Sacrifice".

Ada seorang penelepon bertanya, kurang lebih begini, "Kita sering mendengar pepatah kasih anak sepanjang penggalah, kasih ibu sepanjang jalan. Saya merasa ini tidak sepenuhnya benar, terutama semenjak saya memiliki anak. Saat ini saya justru berpikir dengan memiliki anak sesungguhnya saya sedang berinvestasi. Karena dia lah yang akan merawat saya di hari tua saya nanti."

Lalu Mario Teguh menjawab -kurang lebih juga- begini, "Pepatah itu benar. Kasih anak memang hanya sepanjang penggalah terhadap orangtuanya,................. hingga dia menjadi orangtua."

Gue tercenung. Benar sekali.

Mungkin akan subyektif jika gue menilai diri sendiri. Tapi jika penggambaran kasih sepanjang jalan seorang ibu terhadap anak itu sama dengan rela berkorban seluruh jiwa raga, maka benar itulah yang gue rasakan juga terhadap mami. Jika kasih yg tak berbatas itu berbentuk kesabaran yang tak bertepi menghadapi segala keburukan si anak, maka itu pulalah insya Allah yg gue usahakan untuk berikan juga pada mami.

Dan nggak bisa gue elakkan, kasih sepanjang jalan itu baru utuh gue miliki semenjak gue juga menjadi orangtua. Semenjak gue tau persis rasanya berada pada posisi menjaga dan mengasihi anak.

Kebanyakan orang2 di sekitar gue pun mengalami 'perpanjangan' kasih terhadap orangtua ini semenjak mereka bermetamorfosis menjadi orangtua. Tidak bisa pukul rata, memang. Pada beberapa kasus tetap saja ada anak yg kasihnya tetap sepanjang penggalah, bahkan sudah sependek itu pun masih dipotong-potong lagi. Sama seperti ada juga beberapa ibu yg bisa dengan teganya membunuh, atau menelantarkan, atau membuang anak kandungnya sendiri. Menyalahi konsep alam tentang kasih orangtua.

Sementara gue pribadi, semenjak memiliki buah hati, baru tersadar seperti apa perasaan kedua orangtua gue selama ini. Man, it's so-oh- indescribable.

Tapi ya, mungkin memang ada bedanya. Saat seorang ibu mengasihi anak, dia akan mengutamakan anak di atas segalanya. Sementara si anak yang sudah menjadi orangtua ini, saat ingin 'memberi' kasih dalam bentuk apapun pada ibunya, tentu dia harus memastikan dulu bahwa anaknya tidak terkorbankan dengan situasi tsb. Ah, ternyata memang tidak murni sama ya? Kasih orangtua memang tidak ada lawannya.

Mungkin kasih anak memang tidak hanya sepanjang penggalah, tapi juga tidak sepanjang jalannya kasih ibu.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

0 komentar:

Posting Komentar