Hey, iya kamu, ayo nengok ke sini dan baca postingan yg satu ini sebelum kamu pergi.
Tahukah kamu, kamu yang paling spesial & paling aku sayang di antara yg lain? Yang akan aku perjuangkan segala kepentingan & kebutuhan di atas milikku sendiri? Yang segala keluh kesahmu kusiapkan telingaku utk menampungnya kapan pun kau butuhkan?
Sekali khilafmu aku maafkan, meski diawali dengan ucapan maafku terlebih dulu, meski salah bukan di pihakku, meski kau menjual mahal suaramu hingga berhari2 karena kesalahan yg bukan aku lakukan, demi persahabatan kita. Aku maafkan, tepat di detik ketika kamu memanggil namaku kembali, seperti biasanya, seolah tidak pernah ada apa2. Aku maafkan karena kamu sahabatku.
Tapi kalau kamu berencana utk menjadikannya kebiasaan... aku keberatan. Ini bukan lagi kekhilafan di mataku, tapi kesengajaan. Hari dimana kamu membentakku di depan teman2 yg lain utk *lagi-lagi* kesalahan orang lain yg kamu timpakan kepadaku, utk usahaku meminta penjelasan tapi kamu tinggalkan dengan kalimat yang ketus, wow terimakasih banyak. Kesalahan orang lain yang kau timpakan padaku, padahal tiap hari aku tampung keluhanmu tentangnya, padahal aku sudah coba bicarakan dengan 'yg lebih berwenang' agar ada jalan keluarnya. Karena sepertinya memakiku lebih masuk akal buatmu dibanding memakinya. Sekali lagi terimakasih banyak ya, sahabat.
Aku tidak pernah keberatan kamu perlakukan sebagai tong sampah. Tapi jangan pernah kamu perlakukan aku sebagai sampah. SMSmu yg mencoba mencari pembenaran dengan mengatakan bahwa kau berbuat begitu karena hanya kepadaku kamu bisa mengeluarkan uneg2mu, hanya makin memperparah sakit dan lukaku. Bagaimana sesungguhnya makna 'mengeluarkan uneg2' itu di kamusmu??
Kepergianmu tidak membuatku kehilangan, karena aku sudah kehilanganmu sejak lama, dan itu... keputusan yang kau buat sendiri. Doa tulusku yg terakhir, semoga hidupmu selalu baik2 saja, mantan sahabat...
8 komentar:
wah,mantan sahabat yg jd musuhkah?ato jd nothing.daku jg sering dtusuk dr belakang,tp kita baikin aja.biasanya dia akan malu sndiri.tp daku tahu meski dia gak minta maaf,dlm lubuk hatinya dia menyadari dan menyesal akan prbuatannya.ksadaran itu lbh dari cukup buatku
@ anginbumi:
Bukan musuh. Tapi dia bukan sahabat lagi buat aku. Kesalahan dia udah aku maafin, tapi bukan berarti kondisi kita bisa seperti dulu. Sama kaya orang yg cerai kali ya, kesalahan dimaafkan sbg sesama manusia, tapi bukan berarti jadi suami isteri lagi kan? yg jelas, musuh juga bukan kok, menunggu waktu aja supaya aku bisa senyum lagi kalo someday ketemu dia lagi... :)
hiks....
kasusmu sama denganku...
tapi dengan menaglah dan diam untuik sementara waktu, ternyata membuat dia mengerti dan faham akanku
mm.. terkadang keberanian kita untuk berkata TIDAK akan membuat kita kehilangan sahabat yg kita sayangi, tapi itu nilai mahal yang harus dibayar untuk sebuah KEADILAN :)
Hmm.. teman artinya saling memahami satu sama lain, kalau salah satunya sudha egois, yah sudahlah, susah untuk dimengerti.
tpi jangan lepas selamanya yak, kasian:P
sahabat akan terpilah dg sendirinya. dia tetep temen di mata aku kok. hanya tanpa embel2 apa pun, 'cuma teman' saja mulai skrg.
cuma mo meng-update akhir dari 'cerita' yg satu ini :) kita udah baikan lagi. thx buat semua masukannya ya, temen2. ^_^
Posting Komentar