7 Mar 2010

Apel dan Jeruk

 

Aku ingin menulis sebuah kisah, tentang buah apel dan buah jeruk di sebuah dunia paralel dari dunia yang kita pijak saat ini.

Di dunia itu, spesisnya terbelah dua. Mereka yang mengagungkan buah apel, dan mereka yang begitu memuja buah jeruk. Masing-masing merasa buah merekalah yang paling baik, paling bagus, paling bervitamin, paling sempurna.


"Buah jeruk luar biasa! Bayangkan! Jeruk mengandung vitamin C, beta karoten (Pro Vitamin A) dan Thiamin (Vitamin B1). Hebat kan?"

"Hanya itu sudah bangga?! Buah apel tak ada tanding! Ia mengandung vitamin A, B-kompleks, dan juga vitamin C! Belum lagi mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, dan lain-lain!"

"Tapi Jeruk juga mengandung Calcium yang membantu pembentukan tulang dan gigi serta mengatasi masalah pembekuan darah serta menstabilkan reaksi otot dan syaraf..."

"Kalo cuma kalsium, Apel juga punya! Di dalam mineralnya itu bukan cuma kalsium, tapi juga ada potassium, magnesium, zat besi, dan zinc. Bleeekkhh....! Bahkan ada Fitokimia-nya sebagai anti-oksidan!"

"Halah, potassium sih di Jeruk juga ada! Buat membantu menjaga sirkulasi tubuh dan memperbaiki metabolisme sel dan otak kan? Dan.... apa itu tadi? Fitokimia? Kita juga punyaaaa...!!! Tapi Apel punya Phosphorus nggak untuk membantu pembentukan tulang dan gigi??!"

"Heh! Jeruk lo punya flavoid, gak? Punya Asam D-glucaric, gak? Quercetin? Asam Tar-tar??!"

"Bla bla blaaaa..."

"Bebi bebi bala bala...."

"...alah, pantat bebi kena bola!"

Mereka lalu saling nyodor2in jempol kaki ke idung lawan, karena memang begitulah cara spesis di dunia ini berantem. Terlihat bodoh, tapi cara bertarung ini sesungguhnya sangat mematikan karena di dunia ini jempol kakinya asem2 busuk.

Dan korban pun mulai bertumbangan. Maka turunlah satria piningit dari langit ...-langit warteg Mbok Beruk di dekat pertarungan terjadi (iya, langit-langit). Satria itu sudah tertulis ribuan taun lampau dalam ramalan2 Joyobuoyo dan suku Maya Rumantir.

"Ebuseeeet..... akhirnya turun juga gue setelah sekian ribu taun!" si Satria misuh2 sambil bersihin sarang labah2 dari badannya. Ternyata ribuan taun dia ngendon di plafon warteg itu, sungguh nggak keren....

"SAYA MAU YANG ENAK-ENAAAKK!!" serunya galak sambil menggebrak meja warteg.

"Bang Sat... pliis, itu iklan udah expired banget. Malu kali bang kalo ada anak ABG yang baca, ketauan lho Bang Sat ini (atau yang punya blog ini?) berasal dari era berapa'an. Lagian, dateng2 sih makan food. Urusin tuh orang yang pada war, bukannya untuk itu you diturunkan?" sahut Mbok Beruk sambil tak lupa sedikit2 menyempilkan bahasa Inggrays yang dia tau biar terkesan gaul.

"Oh iya, saya lupa. Hey kalian, STOP! Setttooopppp!!!" *gaya bences*

Mereka pun berhenti berkelahi (biar cepet dah ah...). Lalu Satria menanyakan alasan pertempuran itu, dan mereka menjelaskan. Satria kemudian menatap para pembela Apel dan Jeruk itu bergantian dengan seksama.

"Jadi, menurut kalian Apel adalah buah yang terbaik dan yang paling membuat tubuh sehat?" tanyanya pada pendukung Apel.

"Bettuuuullll......... !!!"

"Sementara kalo menurut kalian, buah Jeruklah satu-satunya buah yang paling bagus dan bermanfaat buat tubuh?" kini dia bertanya balik pada para pendukung Jeruk.

"Bener banget, sob! Bro! Bos! Gan! Cendol buat Agan!!"

"Tapi kenapa tubuh kalian tidak ada yang bugar? Kamu... tubuhmu kurus loyo. Sedangkan kamu, nampak sangat penyakitan, kolesterol apa kanker? Dan kulit si mbak ini, uhh  kusam sekali? Trus kamu masih muda kok giginya ompong semua? Dan yang itu, dan yang ono... hadduuhh kalian semua kok kondisi kesehatannya hancur2an semua?"

Lalu Satria menghela napas sambil geleng2 kepala dengan jari telunjuk tegak di depan idungnya. "Hhhh.... saya mau bertanya satu hal, adakah di antara kalian yang memakan buah kalian masing2? Buah yang begitu kalian dewa-dewakan itu??"

Semua tertunduk. Malu. Perlahan menyahut.... "Tidak, kami tidak memakannya."

Satria Piningit terperanjat. "Jadi, untuk apa sebenarnya kalian membela mati2an buah kalian masing2 kalau bahkan kalian sendiri tidak mengkonsumsinya? Untuk apa semua pertarungan ini?"

Dan saya.... sebagai peri cantik di cerita ini (suka-suka dooong :P), yang saat kejadian itu sedang iseng2 terbang berkunjung ke dunia Apel dan Jeruk, lalu perlahan2 mengepakkan sayap berglitter saya terbang kembali ke dunia saya sendiri. Sepanjang perjalanan, saya terpekur mencoba membandingkannya dengan dunia tempat saya dan saudara2 saya hidup.

Ya, dunia di mana saya dan saudara2 saya yang memiliki beragam keyakinan yang berbeda-beda. Mereka, baru dua saja sudah bertempur, bagaimana dengan di dunia saya ini yang keyakinannya entah ada berapa?

Saya pun sama malunya dengan makhluk2 di dunia paralel tadi. Sudahkah kita memakan 'buah' kita masing2? Kita yang begitu ngotot dengan apa yang kita yakini, tapi pada kenyataannya... sudahkah kita mempraktekkan apa yang menjadi keyakinan kita itu?

Jika memang sudah, seharusnya apa yang terjadi di dunia saya ini mustahil terjadi. Karena setiap 'buah' mengandung kebaikan, dan hanya akan berakibat baik bagi kita bila kita mengkonsumsinya, bukan memperdebatkan dan membanding-bandingkannya tanpa henti.

Ayo, 'makan' saja 'buah' masing2, tanpa banyak bersombong. Tunjukkan pada dunia dengan hasil nyata saja... biar orang melihat bahwa 'tubuh' kita sehat wal'afiat meski dengan 'buah' yang berbeda2. Ya, tidak penyakitan (berbohong, memfitnah, su'udzon, mencuri, korupsi, narkoba, berzinah, durhaka, menyakiti hati, memaki, malas berusaha, malas beribadah, merusak lingkungan, tidak mau berbagi, bertengkar, berperang, membunuh, dll....).

Lalu, tersenyum manislah pada mereka yang memakan 'buah' yang berbeda, karena bukankah itu salah satu nilai yang tertanam di 'buah' kita masing2?

Peri keren dan kharismatik tadi menjejakkan kakinya kembali ke bumi, bertepatan dengan purna pemikirannya melanglang buana. Sungguh dia sayang sekali sama seluruh saudara2nya di dunia ini, tapi di dunia ini dia mesti menyamar jadi manusia biasa yang hobi nge-blog (loh kok kalimatnya ga nyambung ya?). Dia pun mencopot sayap imajinasinya yang secara ajaib bertranformasi menyamar menjadi koleksi action figure. Ahhh siapa dia kira2 ya...? Saya aja nggak bisa nebak loh ;P



.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

5 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Kisah seru des. Metafora yang mantap. Tapi ada kan Jeruk makan jeruk, hehehe iklan juga.....

Dewi mengatakan...

aku mau jambu biji aja deh...jambu bijiku membuatku selalu berusaha sekeras daya upaya untuk membuat anak-anakku menjadi orang yang lebih baik.

gimana caranya?..ya jadi diri sendiri yang lebih baik dulu....

de asmara mengatakan...

@newsoul
iklan yg itu sih masih baru :P

@dewi
mo 'buah' apa juga bagus, mbak :) 3 M ya? mulai dari yg kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai SEKARANG JUGA! *Aa Gym style*

si kepik mengatakan...

arrghhh... baru inget, kemarin saya beli buah jeruk di supermarket. knepong juga lupa nggak dibawa buwat makan di kantor *misuh2*

Gilang Wicaksono mengatakan...

ya soalnya bagi banyak orang berantem tentang pilihanya lebih seru dibanding anteng sambil makan buahnya masing-masing hehehe

Posting Komentar